Hubungan Matan dan Syarah Ta'lim dengan Daulah Aliyah Ustmaniyah serta Implikasinya dalam Pendidikan Islam di Nusantara




Secara historis kitab Ta'līm al-Muta'allim Tarīq al-Ta'allum merupakan rujukan penting di lembaga pendidikan Kesultanan Utsmaniyyah, yakni Harm Asyraf al-Mulūk wa as-Salāthīn. Dari namanya dapat diterapkan bahwa lembaga tersebut bersifat privat keluarga para Sultan Utsmani, semacam lembaga khusus untuk pembinaan para anak Sultan sehingga terwujud menciptakan penerus yang layak memimpin masyarakat. 


Oleh karena itu, kitab tersebut disusun syarah-nya oleh Syaikh Ibrahim ibn Isma'il rahimahullāh dan dipersembahkan kepada Khalifah al-Ghazi Murad III Khan ibn Salim II ibn Sulaiman al-Qanuni ibn Salim ibn Bayazid II ibn Muhammad II al-Fatih ibn Murad II ibn Muhammad ibn Bayazid ibn Murad ibn Urkhan ibn Utsman ibn Urthughril ibn Sulaiman rahimahumullāh.


Sebagaimana diriwayatkan bahwa pada masa Khalifah Salim II terjadi pengiriman bantuan militer Kekhalifahan Utsmaniyyah kepada Kesultanan Aceh Darussalam dan penetapan bahwa wilayah yang dipimpin Aceh adalah bagian dari Utsmaniyyah. Artinya, Syarah terhadap kitab Ta'līm al-Muta'allim Ṭarīq al-Ta'allum disusun setelah masa tersebut sekitar tahun 1574 - 1595 M, semasa dengan era Panembahan Senopati (Kesultanan Mataram Islam), Maulana Yusuf dan Maulana Muhammad (Kesultanan Banten) , Panembahan Ratu (Kesultanan Cirebon) dan Prabu Geusan Ulun (Kerjaan Islam Sumedang Larang).


Berdasarkan beberapa data-data yang telah diterima, matan Ta'līm al-Muta'allim Ṭarīq al-Ta'allum dan syarah-nya sampai ke Nusantara sejak masa Syaikh Cholil al-Bangkalani dan murid-muridnya telah dipercaya di Nusantara, terutama di Jawa Melalui jaringan Ulama Jawi - Mekkah sekitar abad 19 - 20 M. Diketahui bahwa kitab Ta'līm al-Muta'allim Ṭarīq al-Ta'allum adalah rujukan para Sultan Utsmani kemudian syarah-nya dipersembahkan kepada Khalifah Murad III al-Utsmani. Secara madzhab jelas berbeda dengan Mekkah atau Ulama Jawi, karena Utsmaniyyah dan penulis kitab Ta'līm al-Muta'allim Ṭarīq al-Ta'allum adalah Hanafiyyah sedangkan Mekkah secara umum termasuk Ulama Jawi adalah Syafi'iyyah.Persembahan penulis syarah kepada Khalifah Murad III hingga kini tercetak dalam naskah yang dipakai di berbagai pesantren Nusantara.


Pembelaan terhadap Kekhalifahan Utsmaniyyah dilakukan oleh al-Mufti Sayyid Ahmad ibn Zaini Dahlan al-Hasani sebagai Syaikhul Masyaikh Ulama Jawi hidup semasa dengan Khalifah Abdul Hamid II yang termaktub dalam karya-karyanya: al-Futuhat al-Islāmiyyah dan Khulaṣah al-Kalam. Pembelaan lainnya pun berada yang dicapai al-Qadhi Syaikh Yusuf ibn Isma'il an-Nabhani. Kedua ulama tersebut dijadikan rujukan oleh ulama-ulama nusantara.


Sumber: https://ejournal.iainbukittinggi.ac.id/index.php/islamt/article/view/3429/pdf


Posting Komentar untuk "Hubungan Matan dan Syarah Ta'lim dengan Daulah Aliyah Ustmaniyah serta Implikasinya dalam Pendidikan Islam di Nusantara"